Kamis, 28 Mei 2015

Halo, lelaki :)

Sebelum waktu-waktu saya habis untuk melayani,
sebelum tenaga saya habis untuk berjaga,
dan sebelum pikiran ini hilang karna tergantikan yang lain,



Saya bertemu dengan lelaki ini sekitar 3 tahun 9 bulan yang lalu. Dari first impression sih, anaknya jayus, oh tidak, jayus banget. Bahkan saya masih menyimpan pesan pertamanya yang "ngga banget deh" itu.

Dari pertemuan itu, saya tidak membayangkan apa yang akan terjadi ke depannya. Sampai kemudian kami menjalani kuliah bersama; nomor induk mahasiswa (NIM) yang berurutan; sering sekali sekelompok bersama; berorganisasi bersama; belajar bersama; bahkan main pun bersama.

Tapi... di situ saya masih denial mengenai perasaan saya sendiri. Sampai pada akhirnya terjadi peristiwa yang membuka pintu hati saya, yang memperlihatkan sosok yang tulus, ikhlas, rela berkorban untuk saya. Hingga akhirnya saya luluh.

Tidak hanya dia yang meyakinkan saya, tapi teman-teman, sahabat, semua juga memberikan nasihat dan meyakinkan saya bahwa dia yang terbaik untuk saya. Butuh waktu cukup lama dan butuh proses yang amat panjang hingga akhirnya saya benar-benar yakin pada lelaki tersebut.

Bagi saya, dia adalah lelaki tertampan (abis ini tolong traktirannya ya, hehe :p), terbaik yang pernah hadir di hidup saya. Dia adalah sosok yang baik, bawel, perhatian dalam arti baik, dan dia pun yang mengubah saya menjadi perempuan yang lebih baik, alhamdulillah. Kalo dibandingkan dengan Brad Pitt mungkin dia kalah ganteng ya, tapi bagi saya dia adalah laki-laki terganteng. Dia yang menjadikan saya lebih baik (dari ga mau makan sayur, jadi makan sayur, contoh), dia yang rela melindungi saya, dia yang rela berkorban demi saya.

Selama 2 tahun bersama, kami mengalami masa-masa sulit, setiap hari marahan, setiap hari berantem, bahkan sampai sekarang pun begitu. Sangat menjengkelkan saat melihatnya marah, hal yang saya paling tidak suka adalah itu. Tapi seiring dengan berjalannya waktu, kami berdua berkomitmen untuk saling belajar menjadi dewasa, and it works! Walaupun saya masih childish dikit-dikit, hehe.

It's been a long time, lelakiku. Dan masih akan jauh lagi perjalanan kita sebelum menuju ke jenjang yang lebih serius. Saya harap, kita dapat menjalani semua rintangan yang ada dengan lebih dewasa. Dengan kepala dingin dan tidak berapi-api. Semoga 2 tahun ke depan kamu tidak akan terlalu merindukanku, ya ;)

Happy second anniversary, Utas!


2 komentar:

Jangan cuma blogwalking atau baca yaa, komennya hehe.