Kamis, 23 Agustus 2012

Analogi Hujan dan Kamu

Aku suka hujan, tapi aku benci tetes air.

Bagaimana jika waktu berhenti sekarang? Air hujan yang turun dari langit tidak akan pergi kemana pun. Akan terus di sini, diam tak bergerak. Tapi aku lebih suka begitu.

Besok, lusa, setahun ke depan atau entah kapan, aku pasti ingin kembali ke saat ini. Walau cuma ada tanda tanya, tapi pasti kucari jawabnya.

Di detik yang sama, pada tahun kedua, mungkin aku bisa lebih menyukai tetes air.

Aku tidak takut hujan, aku tidak takut basah, aku juga tidak takut sakit. Yang aku takutkan, setelah kita melewati semua ini, aku akan kehilangan kesempatan bersamamu.

Waktu yang membuat seseorang tidak bisa bertahan di tempat yang sama. Terlalu banyak yang datang dan pergi, tapi masih tetap selalu ingin kembali ke tempat yang sama.

Ada kalanya tiap orang ingin dipertahankan dan tidak ingin dilepaskan walaupun dia ingin pergi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Jangan cuma blogwalking atau baca yaa, komennya hehe.